Program C - Fungsi Input Output

Kodingannya :

Penjelasannya : 
1.     "%-5c\n"
maksudnya -5 adalah penempatan karakternya berada pada indeks ke -5, namun yang terbaca hanya indeks ke 0, 1, 2, 3 dan seterusnya. Jadi, jika karakter berada di indeks bilangan bulat negatif maka akan berada di setting-an default alias 0.
Kode format %c digunakan untuk menampilkan sebuah karakter.
2.     "%-15s\n"
sama seperti sebelumnya, posisi -15 tidak terbaca dan akan tertampil pada indeks ke 0.
Kode format %s digunakan untuk menampilkan nilai string.
3.     "%15.3s\n"
saat indeks berada pada bilangan positif, maka posisi akan tergeser sebanyak 15 kali ke samping kanan. Setelah tanda titik, itu adalah angka yang menunjukkan berapa string yang ingin diambil, yaitu sebanyak 3.
Kode format %s digunakan untuk menampilkan nilai string.
4.     "%3i\n"
berbeda dengan tipe data char dan string sebelumnya, tipe data kali ini adalah integer. Dimana value dari int C = 1234. Output yang keluar tetap 1234 karena integer dari C memiliki 4 angka, sedangkan yang diminta adalah 3 angka. Jadi, angka 3 tidak akan berpengaruh terhadap output.
Kode format %i digunakan untuk menampilkan nilai integer decimal.
5.     "%07d\n"
masih bertipe data integer dengan value 1234. Angka 07 maksudnya adalah menambahkan angka 0 di depan angka 1234 sampai mencapai indeks ke 7. Karena 1234 sudah memiliki 4 indeks, maka untuk mengisi sampai indeks ke 7 dibutuhkan angka 0 sebanyak 3 kali.
Kode format %d digunakan untuk menampilkan nilai integer decimal.
6.     "%-7d\n"
sama seperti nomor 1, bilangan bulat negatif tidak akan terbaca indeksnya, secara default akan kembali ke indeks 0.
Kode format %d digunakan untuk menampilkan nilai integer decimal.
7.     "%+-3i\n"
sama seperti nomor 4, tidak memengaruhi output. Yang membedakan adalah hanya akan menambah symbol + di depan output.
Kode format %i digunakan untuk menampilkan nilai integer decimal.
8.     "%+6i\n"
integer D bernilai -400. Karena yang diminta adalah sampai indeks ke 6, maka dibutuhkan 2 space kosong sebelum nilai -400.
Kode format %i digunakan untuk menampilkan nilai integer decimal.
9.     "%-6i\n"
output akan tetap mencetak nilai -400 dimulai dari indeks ke 0 sampai indeks ke 3 karena -6 tidak akan terbaca sebagai indeks.
Kode format %i digunakan untuk menampilkan nilai integer decimal.
10.  "%u\n"
Kode format %u digunakan untuk menampilkan nilai integer decimal tak bertanda.
11.  "%-15f\n"
bilangan bulat negatif tidak akan terbaca indeksnya, otomatis akan menetap di indeks ke 0 mulainya.
Kode format %f digunakan untuk menampilkan nilai pecahan.
12.  "%09.2f\n"
artinya variabel nilai akan ditampilkan sebanyak 9 digit dengan 2 digit dibelakang koma.
Kode format %f digunakan untuk menampilkan nilai pecahan.
13.  "%15.0f\n"
variabel E memiliki nilai 123.4567 dan bertipe data float, dimulai dari indeks ke 15 kemudian setelah tanda titik itu adalah berapa angka yang akan diambil. Kode format %f digunakan untuk menampilkan nilai pecahan.
14.  "%7g dan %#7g\n"
Kode format %g digunakan sebagai pengganti %f atau %e tergantung yang pendek.
15.  "%#x dan %#o\n"
Kode format %#x digunakan untuk menampilkan nilai hexa dengan tampilan diawali 0x. Kode format %#o digunakan untuk menampilkan nilai octal dengan tampilan diawali 0.

Outputnya :

Comments

Popular posts from this blog

Enhanced Entity Relationship Diagram (EERD)